Senin, 09 Mei 2011

Manusia dan Pandangan Hidup

Berbicara mengenai manusia, maka akan banyak sekali aspek yang dapat dibahas,mungkin berjuta-juta tahun tak akan cukup untuk mengupas semuanya, karena seiring berjalannya waktu maka problematika itu akan terus berkembang dari hal kecil hingga hal-hal yang amat pelik. Untuk memperjelas aspek apa yang akan dibahas, maka kita perlu mempersempit ruang lingkupnya. 

Baiklah, kita akan membahas mengenai hubungan manusia dengan pandangan hidup.  Manusia tak akan pernah lepas dari pandangan akan hidupnya. Hal ini sangat terkait karena pandangan hidup merupakan bagian dari pola pikir manusia itu sendiri untuk melihat dan menilai potret kehidupan. Pandangan hidup itu sendiri adalah cara pandang atau kesanggupan seorang manusia untuk menentukan apa yang akan  terjadi pada jangka yang panjang dalam hidupnya. Perlu diketahui pandangan hidup dapat dilihat dari berbagai sudut, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain.

Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda. Ada beberapa manusia memiliki pandangan yang idealis, perfeksionis, materialis. Namun terkadang ada juga manusia yang memandang hidupnya sendiri atau orang lain dengan konsep yang sudah lama (kolot). Manusia sendiri memiliki kebebasan untuk menentukan apa yang diinginkannya. Sebaik-baiknya yang diinginkan manusia itu, sebisa mungkin dapat berguna dan bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang di lingkungan sekitarnya.

Tanggung Jawab

Tanggung jawab, tanggung jawab pada dasarnya sudah menjadi bagian dari manusia. Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan pasti-lah ada sesuat yang harus di pertanggung jawabkan. Dalam contoh kecil, anak kecil bermain bola di dalam rumah, lalu suatu saat ketika dia sedang dia bermain, dia mengenai jendela rumahnya denga bola tersebut, sehingga kaca jendela rumah itu pecah. Ketika itu orang tua nya memberikan hukuman terhadap anak kecil itu. Secara tak langsung anak kecil yang menerima hukuman tersebut, sama saja dengan memenuhi tanggung jawabnya karena telah memecahkan kaca jendela.
Tanggung jawab bisa dibagi menjadi beberapa bagian, seperti :
-tanggung jawab terhadap diri sendiri
-tanggung jawab terhadap keluarga
-tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

Dalam pembagian diatas, tentunya setiap bagian memiliki peran yang berbeda-beda. Seperti yang pertama ‘tanggung jawab terhadap diri sendiri’ bisa dikatakan apabila kita belum bisa bertanggung jawab pada diri kita sendiri, maka kita tidak akan bisa membawa dampak yang baik bagi lingkungan sekitar, oleh karena itu amatlah penting untuk belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Namun diatas itu semua, tanggung jawab terhadap Tuhan lah yang sangat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Karena, apabila kita mengikuti kaidah yang telah ditetapkannya bisa dikatakan kita dapat bertanggung jawab terhadap apa-apa yang telah digariskan.

Keadilan dan Jalanan

Ya, dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang hubungan keadilan dengan manusia. Anda pasti bertanya-tanya, mengapa judul yang saya ambil malah “Keadilan dan Jalanan”, anda pasti bingung, apakah ada hubungannya Jalanan dengan Keadilan dengan Manusia. Menurut saya, tentunya ada, keadilan tidak hanya didapati pada jalan raya saja, namun bisa dari hal –hal kecil seperti dalam lingkungan keluarga, tetangga, masyarakat kecil, maupun masyarakat luas. Namun dalam hal ini saya ingin mengambil contoh untuk mengungkapkan keadilan yang terjadi di jalan raya.


Mengapa jalan raya? tahukah anda banyak sekali oknum oknum di jalan raya yang menyalahgunakan keadilan. Dimana yang seharusnya keadilan diterapkan untuk membenarkan orang yang benar, namun terkadang terjadi hal sebaliknya, menjatuhkan orang yang benar. Ya, itu lah kenyataannya, Oknum tersebut menggunakan kekuasaannya untuk keuntungan pribadinya, dalam hal ini bisa dikatakan untuk mencari ‘uang’ lebih. Lalu dimanakah keadilan itu? orang yang seharusnya menegakkan keadilan namun malah membalikkan keadilan.