Minggu, 27 Februari 2011

Tentang Valentine Day

valentine day adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.

sejarah tentang valentine

Sejarah I
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.

Sejarah II
Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:

* pastur di Roma
* uskup Interamna (modern Terni)
* martir di provinsi Romawi Afrika.

Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Sejarah III
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
* Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
* Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir

Sejarah IV
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.

Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.

St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.

Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar alias benul eh betul.

Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

KESIMPULANNYA
Dari semua asal usul atau sejarah diatas bisa disimpulkan bahwa "hari valentine memiliki latar belakang yang tidak jelas sama-sekali", baik dari ceritanya maupun waktu terjadinya.

Maraknya jejaring sosial sejak dini

Saat ini banyak sekali situs-situs jejaring sosial yang digunakan dalam berbagai lapisan masyarakat.
Entah itu Facebook, Twitter, Yahoo Koprol, Four Square, Friendster, dan banyak lainnya.
Sebagian diatas adalah jejaring sosial yang diketahui oleh masyarakat-masyarakat pada umumnya. 

Padahal, menurut saya banyak jejaring sosial yang lebih menyenangkan dibandingkan hanya dengan membuka web-browser dan masuk ke dalam sebuah situs untuk menjalin sosialisasi dengan orang-orang yang kita kenal di dunia maya. Banyak sekali alternatif jejaring sosial selain yang berbasis website, diantaranya adalah Game Online.
Dalam Game Online, kita tidak hanya dapat bersosialisasi dengan orang lain, namun kita juga dapat membuat karakter yang kita inginkan, lalu ada beberapa tantangan yang harus kita lewati, ada juga tahap untuk menjadi 'dewa' pada suatu Game Online tersebut. Saya pribadi, sebelum mengenal situs jejaring sosial, saya sendiri lebih dulu mengenal Game Online. Game Online yang pertama kali saya kenal (sekitar kelas 6 SD) adalah Ragnarok Online, game keluaran dari korea ini dengan Lee Myung-jin sebagai pembuatnya, menjulang sukses dikala waktu itu.

Saat ini banyak sekali pro dan kontra mengenai jejaring sosial. Namun apakah kalian salah satunya yang mempersalahkan hal tersebut? jejaring sosial bukanlah hal yang buruk maupun yang baik juga. Jadi semua itu bergantung kepada bagaimana cara kita untuk menyikapi semua presepsi mengenai jejaring sosial itu sendiri.

Sekilas tentang Copy-Paste

Saat ini copy-paste dalam dunia maya, perangkat lunak, maupun berbagai karya ataupun tulisan dan banyak lagi hal lainnya, sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat Indonesia ini.
Mengapa terjadi budaya seperti ini? banyak faktor yang menyebabkannya.

Diantaranya :
-lantaran tidak adanya hak cipta/paten pada karya/tulisan tersebut
-keinginan seseorang mendapatkan sesuatu dengan cuma-cuma (gratis) tanpa harus membayar sedikitpun
-keinginan seseorang untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan hasil yang maksimal
-kurangnya rasa menghargai atas karya/tulisan orang lain yang terdapat di ruang publik
-banyak lagi alasannya yang tidak dapat saya ungkapkan disini secara satu-persatu

Hmmm.. setelah berbicara tentang apa-apa saja yang menjadi faktor-faktor budaya copy-paste yang sudah marak ini, kita akan melanjutkannya dengan membicarakan langkah-langkah untuk menanggulangi penyakit masyarakat yang cukup meresahkan ini.

Banyak cara yang dapat ditempuh sang pembuat karya/tulisan untuk menghindari pembajakan/copy-paste pada karyanya tersebut. Dahulu kala sempat sebuah file yang bertipe .pdf (Adobe) menjadi senjata utama untuk memerangi copy-paste, namun belakangan ini dan berhubungan dengan majunya teknologi, serta software yang terus berkembang seiring semakin banyak penyaingnya, akhirnya Adobe dapat ditembus.
Banyak yang membuat fasilitas konversi dari tipe .pdf ke .doc (Ms. Word), karena dengan itulah sebuah tulisan/karya dapat di copy-paste ataupun dibajak. Dan baru-baru ini ketika Adobe terus meng-update softwarenya hingga mencapai versi 9 (kurang lebih) Adobe sendiri sudah dapat melakukan copy paste, jadi untuk saat ini Adobe tidaklah memiliki beda yang signifikan dengan aplikasi-aplikasi pengolah kata lainnya.

Namun, jangan khawatir akan hal itu. Saat ini banyak website-website yang menawarkan untuk menjaga keaslian karya kita dari ancaman copy-paste. Diantaranya yang cukup populer untuk saat ini adalah "Scribd", dimana web ini memuat berbagai macam artikel ataupun karya tulis yang telah di-upload oleh pembuatnya ke Scribd tersebut. Scribd mempunyai keunggulan yang lebih, karena dengan Scribd karya kita dapat disaksikan banyak orang tanpa harus takut terkena ancaman copy-paste. Scribd sendiri dapat dikategorikan seperti e-book, dimana orang dapat membacanya secara gratis dan dapat mendownloadnya. Jadi tidak perlu takut akan terkena copy paste ketika kita sudah mencantumkan karya kita ke Scribd.

Dan yang terakhir, dari semua hal itu.. yang terpenting adalah kesadaran masyarakat akan budaya yang cukup menjerumus ke arah yang tidak baik. Ketika masyarakat sudah sadar akan pentingnya hak cipta suatu karya/tulisan maka mereka pun dapat merasakan bagaimana senangnya saat menulis/membuat karya, dan semakin senang ketika melihat karya/tulisan kita di ketahui banyak orang tanpa harus ada yang membajaknya.
:D