Ada berbagai game yang sudah kita mainkan, tiap-tiap
memiliki caranya sendiri untuk memainkannya. Perbedaan dari tiap game terletak
di gameplay, interaksi dan kategori. Berdasarkan dari perbedaan tersebut
game-game ini di bedakan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan jenis-jenis
dari game :
1. Aksi.
Game ini merupakan game yang sering banyak dimainkan, pada
game ini dibutuhkan kecepatan reflek dari pemain, selain itu game jenis ini
juga membutuhkan kecepatan berfikir dari pemain. Beberapa contoh dari jenis
game ini antara lain : Crysis, Call of Duty, Half Life dll.
2. Simulasi,
Konstruksi dan Manajemen.
Pada game ini pemain diharuskan mempunyai kemapuan untuk
mengatur sebuah komunikasi fiksi atau sebuah proyek. Contoh dari game ini yaitu
The Sims.
3. Balapan.
Pada game ini pemain berlomba-lomba untuk menjadi yang
terdepan dan mencapai garis finis, jika pemain memainkan game ini dengan begitu
lambat maka pemain akan kalah. Contoh dari game ini antara lain Need For Speed,
Grand Turismo, MotoGP.
4. Olahraga.
Game ini mengharuskan pemain untuk berkompetisi dengan
computer atau dengan pemain yang lain. Contoh dari jenis game ini adalah PES,
NBA, Winning Eleven dll.
5. Aksi-Petualangan.
Game ini mengharuskan pemain untuk menyelesaikan beberapa
misi yang harus diselesaikan, sehingga pemain dapat menyelesaikan permainan
ini. Conto dari jenis game ini adalah Tom Raider dan Prince of Persia.
KARAKTERISTIK GAME
1. Singkat.
Kisarannya bisa dari 1 menit ilustrasi visual atau verbal
sampai dengan 30 menit latihan atau diskusi
kelompok.Biasanya digunakan sebagai suplemen materi dan
waktu yang digunakan sebisa mungkin
diminimalisasi.
2. Membutuhkan sedikit biaya.
Dalam arti, tidak ada yang selalu harus dibeli dan tidak ada
yang harus disewa atau dipesan. Bahkan
ada games yang tidak membutuhkan biaya.
3. Partisipatif.
Games melibatkan peserta baik secara fisik (termasuk pergerakan)
maupun fisiologis (seperti
perhatian secara mental maupun secara visual). Game
membangun perhatian peserta dan membuat
mereka berpikir, bereaksi, dan tertawa.
4. Menggunakan
alat bantu.
Beberapa game melibatkan penggunaan alat-alat sederhana
untuk menambah kesan realistis pada
kegiatan. Alat bantu tersebut dapat berupa spidol, satu pak
kartu, korek api, atau sekeranjang jeruk.
5. Beresiko rendah.
Kemungkinan besar tingkat keberhasilan game ini cukup tinggi
bila dilakukan sesuai dengan cara yang
benar dan professional.
6. Adaptasi yang
mudah.
Game yang baik dapat disesuaikan dengan beragam situasi dan
penekanan pada poin-poin yang
berbeda. Bahkan, game juga dapat dimodifikasi tanpa
menghilangkan kesan dan karakter aslinya.
7. Single focus.
Berbeda dengan simulasi, game lebih sering menggunakan
ilustrasi yang hanya single point. Game
umumnya lebih berorientasi pada persoalan mikro dari pada
makro.